Senin, 25 September 2017
PERAN KONGRES PEMUDA 1928 DALAM PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN INDONESIA
Peran Kongres Pemuda 1928 dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia - Sejak berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) maka muncullah organisasiorganisasl pergerakan kebangsaan di berbagal daerah. Di antaranya organisasi pemuda Tri Koro Dharmo (7 Maret1915) yang dldlrikan di Jakarta oleh Dr. R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman dan Sunardi. Tujuan organisasi ini adalah mencapai Jawa- Raya
PERAN KONGRES PEREMPUAN PERTAMA DALAM PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN INDONESIA
Peran Kongres Perempuan Pertama dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia - Pergerakan kaum wanita di Indonesia dirintis oleh R.A. Kartini (1879 - 1904). Perjuangan R.A.Kartini memunculkan semangat nasionalisme bagi kaum wanita. Sebagai penerus R.A. Kartini adalah Dewi Sartika (1884 - 1974) dari Jawa Barat.
Berkat cita-cita R.A. Kartini, muncullah gerakan-gerakan
Senin, 18 September 2017
PERAN MANIFESTO POLITIK 1925 DALAM PROSES PEMBENTUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN INDONESIA
Peran Manifesto Politik 1925 dalam Proses Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia - Pada tahun 1908 di negeri Belanda berdirilah organisasi Indische Vereenlging. Organisasi ini didirikan para mahasiswa yang belajar di negeri Belanda. Mereka itu adalah Sutan Kasayangan Sorlpada, R.N. Noto Suroto, R.P. Sosrokartono, R. Husein Djayadiningrat, Notodiningrat, Sumitro Kolopaking, dan dr. Apituley.
Senin, 11 September 2017
MACAM GERAKAN PEMUDA DI INDONESIA
Gerakan Pemuda Di Indonesia - Setelah kepengurusan Budi Utomo banyak dipegang oleh golongan tua maka para pemuda mempunyai gagasan untuk membentuk suatu perkumpulan khusus bagi para pemuda. Diawali dengan berdirinya Tri Koro Dharmo ini adalah muridmurid sekolah menengah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur saja sehingga Tri Koro Dharmo yang kemudian menjadi Jong Java maka bermunculan
ORGANISASI KEAGAMAAN DI INDONESIA
Organisasi Keagamaan Di Indonesia - Perjuangan bangsa Indonesia tidaklah berakhir akibat larangan terhadap organisasi politik oleh pemerintah kolonial Belanda. Para tokoh pergerakan menyadari bahwa perjuangan tidaklah harus melalui organisasi politik atau tindakan menentang pemerintah kolonial, akan tetapi suatu tindakan yang bersifat luas yakni dalam hal kemanusiaan. Oleh karena itu, muncullah
Langganan:
Postingan (Atom)